Seminggu kemarin, rasanya pengen mudiknya dipercepat sajaaa, heu.
Semua berawal dari sekitar 1 bulan lalu – saat hampir setiap hari Ayah tidur tengah malam, gak jarang menjelang dini hari – untuk mengejar deadline submission PhD thesis demi ‘menanggalkan’ status mahasiswanya di tahun ini. Nothing good comes easy, indeed.
Puncaknya, weekend dua minggu yang lalu kami kedatangan dua orang traveller dari Bandung. Selalu senang kalau ada yang berkunjung karena rasanya seperti ditengokin, apalagi yang datang dari kampung halaman. Menikmati weekend dengan berkeliling Penang sejak pagi dan baru tiba di rumah saat matahari sudah gak lagi kelihatan, ternyata cukup menjadi pemicu runtuhnya daya tahan tubuh Ayah malam itu 😦
Demam tinggi, sampai 39,4 derajat 😦
Continue reading “Why Am I Burdened This Way?” →