Sekian lama nggak ‘curhat’ disini, kali ini mau sharing aja supaya lebih berfaedah tulisannya π haha..
Jadi ceritanya, bulan lalu saya akhirnya bikin paspor buat anak-anak; setelah drama error hampir seminggu nggak bisa ambil antrian online karena aplikasinya sedang dalam pemeliharaan.
Mungkin udah pada tau kan ya, kalau per Agustus 2017 lalu, SOP bikin paspor udah beda. Dulu, shubuh-shubuh harus dateng ke kantor imigrasi buat nulis antrian di pak satpam. Sekarang, ngantri-nya online. Rebutan kuota sih lebih tepatnya.
Nah, berhubung saya pas mau bikin itu sedikit clueless, saya coba share disini supaya emak-emak lain yang mau bikin paspor juga, nggak clueless kayak saya:
- Siapkan dokumen persyaratan. Kalau buat anak, dokumennya itu KTP ayah-ibu, kartu keluarga, akte kelahiran anak, plus nanti ada formulir pernyataan orang tua yang harus diisi di kantor imigrasi. Jangan lupa bawa materai sisssss, minimal sesuai jumlah anak, atau lebih buat cadangan. Oh iya, dokumen bukan cuma difotokopi ya, tapi harus bawa asli-nya buat nanti ditunjukkin ke petugasnya sebelum permohonan kita diproses. Kalau enggak, nggak bisa proceed ke tahap selanjutnya, terus harus pulang, terus nunggu kuota antrian dibuka lagi – yang paling cepet adalah minggu depannya untuk pemrosesan minggu depannya lagi – a.k.a baru sekitar 2 minggu lagi baru bisa diproses π
- Download aplikasi “antrian paspor online” lewat hp atau tablet.Β Di aplikasi ini kita harus bikin akun dengan mencantumkan NIK jadi spesifik untuk tiap orang. Bikin akunnya atas nama pribadi, alias diri sendiri, nanti pengajuan paspornya bisa maksimal untuk 5 orang sekaligus; bisa kita termasuk, bisa juga enggak. Kayak saya, bikin akun atas nama saya, tapi ngajuin paspor untuk anak-anak. Nah, ini yang saya bilang tadi di awal, melalui akun ini, kita “ngantri” atau semacam booking jadwal untuk masukin berkas dan difoto. Biasanya pengajuan dibuka hari Sabtu atau Minggu dan kuotanya paling cepet adalah untuk 8-9 hari ke depan (note: Senin siang biasanya kuota udah habis). Kalau mau lebih update lagi, follow twitter Kantor Imigrasi Bandung (@kanimbandung). Nah, kalau sudah berhasil rebutan kuota, dilanjut dengan memilih kantor imigrasi, akan ada jadwal pagi atau siang.
Jadwalnya berupa barcode yang nanti akan di-scan di kantor imigrasi yang sudah dipilih, range-nya itu 1 jam. Contohnya nih, saya kan pilih jadwal siang, kebagian jam 14-15. Ini curiganya sih jadwal terakhir karena kan PNS pulang jam 16. #pahambangetbuuuu. Ohiya, kalau bisa sih datengnya minimal setengah jam sebelum jadwal tercantum, karena nanti disana kita nulis nama lagi di kertas alias ngantri lagi manual, saingan sama orang lain yang range jadwalnya sama – HAHA #ketawamiris.
- Screenshot barcode yang sudah didapat, jadwalnya juga in case lupa. Ini buat antisipasi kalau pas hari-H aplikasi error dan nggak bisa dibuka buat nunjukkin barcode.Β #pengalaman banyak orang yang curhat di twitter π
- Tunggu jadwal kita tiba, kedua orang tua wajib hadir, dan jangan lupa anak (anaknya) dibawa ya, Pak Bu π Untuk anak balita ada jalur antrian khusus, bergabung dengan antrian untuk lansia dan penyandang disabilitas, semacam jalur prioritas. Pengalaman saya, Fatima memang langsung dipanggil untuk difoto, tapi kakak-nya tetep harus ngantri, haha.. jadi yo uwis harapan pulang cepet musnah sudah.
- Ambil paspor yang sudah jadi 3 atau 4 hari kerja setelahnya. Kalau di imigrasi Bandung, tulisannya sih 3 hari kerja. Tapi entah kenapa mungkin load-nya banyak, jadi itu pengumuman pengambilan paspor “di-edit” pakai ballpoint diganti jadi 4 hari kerja, Ya sudalah, kalau nggak buru-buru sih nggak masalah ya. Asal jangan sampe batal pergi gegara ini. #untung belum beli tiket #malah curhat.
Segitu aja sharing kali ini. Intinya sih harus meluangkan waktu minimal setengah hari kerja buat ngurusin ini karena pastinya harus nyiapin dokumen dan anak (anak). Siapkan stok sabar dan cemilan kali laper π Semoga bermanfaat π