Omelet!
Menu ‘standar’? Tunggu dulu.. Ini bukan omelet biasa š
Masih bicara seputar kebutuhan zat besi anak dan daging merah sebagai salah satu sumber zat besi ‘terbaik’ (intip cerita saya soal ini di tulisan sebelumnya), menu ini ceritanya gak sengaja jadi menu ‘wajib’, hehe.
Continue reading “[Resep] Omelet Daging Cincang (Beef Omelette)”
Sebelumnya, saya selalu masak daging dalam bentuk daging cincang buat Alma. Tapi lama-lama, kok ya cape juga harus terus menerus giling daging. Maklum, gak punya food processor niih,Ā yang ada cuma chopper yang kapasitasnya kecil, 100 gram saja setiap kali giling. Capeee kalau giling daging 250 gram buat stok harus sampai 3 kali kerja, “Buuu..berisik”, kata Alma, hehe.
Bukan cuma cape dan berisik, membersihkanĀ chopper-nya setelah dipakai giling juga lumayan susah, sisa daging nyelip dan nyangkut di bagian-bagian kecil yang susah dijangkau untuk dibersihkan.
Alasan terakhir, yaa pengen eksperimen juga dengan menu lain yang tanpa digiling, biar gak bosen juga kaan š Hehe.. Sebenarnya sih biar gak bosen dan gak ribet harus bikin menu lain buat Ayah-Bubu, biar bisa sekalian kaan menu nya dimakan bertiga..Ā Praktis ;p hihi..
Nah, kenapa sih ‘ribet’ amat ‘memaksakan diri’ untuk masak daging buat anak?
Berhubung saya ada keturunan Minang, masakan Khas Sumatera Barat ini biasa jadi menu harian di rumah Mama di Bandung. Mama sebetulnya jarang masak menu yang terkenal dengan santan dan pedasnya ini, cuma sesekali aja. Mama lebih jago masak makananĀ khas Sunda karena duluu banget awal belajar masak memang masakan Sunda, mengingat Papa memang orang Sunda asli. Tapi.. karena Ibu (nenek saya) orang Minang asli yang memang jago masak, secara gak langsung bukan cuma dapat ilmu gratis, tapi juga sekalian makanannya, hihi š
Orang Sunda pasti tau banget deh sama makanan satu ini š Tahu dilumat, dibumbui,Ā dikasihĀ rempah dedaunan, terusĀ dibungkus daun pisang dan dikukus.
Dua hal khas yang saya ingat dari pepes tahu buatan MamaĀ adalah, wangi dari daun kemangi dan daun pisang šĀ Tapi sayangnya, di perantauan ini susah buat saya untuk dapat daun kemangi.
Nah, kalau daun pisang sebenernya nggak susah ya buatĀ didapat, cuma atas nama kepraktisan (nggak perlu bungkus satu persatu š), saya mengubah cara masak dan ternyata, voila!
Enaknya nggakĀ kalah samaĀ resep aslinya yang dikukus pakai daun pisang š Coba yuk!
Menu sup adalah menu andalan saya kalau lagi āmalesā masak. Menu ini praktis karena gak pakai banyak bumbu, mudah dikerjakan, dan yang pasti one dish meal ā alias semua lengkap dalam satu menu (lauk, sayur dan bisa juga karbohidrat), menu yang bukan cuma bisa untuk balita tapi jelas bisa dimakan bareng Ayah-Bubu di meja makan :D. Semua tinggal iris dan cemplung, hehe..
- just a simple writing -
I Write to Remind Myself
Random story of Egi
Bangun, Cek Blog, Tidur.
Pray. Eat. Read. Love. Share
Live - Laugh - Inspired
Bacalah dan Menulislah
setiap perjalanan mendewasakan
"a state of cahyani in a stable equilibrium"
Cerita Keluarga Setengah Lusin
Connect, Learn and Have Fun!
writing down stuff in my head
eat, play, work, pray... and sleep!
excessive stories and ideas of Nadia Khaerunnisa
iTravel, iLearn, and iLive
Candu Raun
be BetteR peRsoN
eat, coffee, and travel
A Little Bit Closer To the End
Jelajahi dunia selagi bisa
andinaseptiarani 