Posted in Motherhood, Parenting

Bagaimana Cara Mendeteksi Tumbuh Kembang Anak Balita?

Menjelang akhir tahun lalu, saya dan Alma pulang ke Bandung selama 5 bulan untuk terapi okupasi dan terapi wicara selama 4 bulan di Klinik tumbuh kembang Hermina Pasteur. Ini dalam rangka menindaklanjuti speech delay yg dialami Alma karena lingkungan yang kurang kondusif, seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya. Ayahnya dan saya terutama, kurang memberi stimulasi selama di rumah dan karena kami merantau, sosialisasi dengan yang berbahasa sama pun kurang (tetangga dan teman sebaya).

Tamparan besar buat saya waktu itu, tapi alhamdulillah saya jadi belajar banyak dari pengalaman tersebut. Pengalaman dan pelajaran yang rasanya terlalu berharga untuk disimpan sendiri, jadi saya rangkum dan tulis disini:

https://andinaseptiarani.wordpress.com/2014/04/30/tips-melatih-anak-berbicara-dan-berkomunikasi/

Nah, setiap antar Alma terapi, saya selalu tertarik dengan poster yang terpampang di ruang tunggu klinik nya. Entah saya yang memang baru tau, atau memang poster ini belum cukup umum untuk diketahui banyak orang. Judul posternya Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, keluaran Yayasan Suyakanti, sebuah yayasan khusus pengembangan potensi anak. Poster ini sangat eye-catching, mudah dicerna tapi sangat bermanfaat. Dari poster ini, dalam sekilas baca orang tua bisa tau gambaran ‘kasar’ perkembangan anak balita nya berdasarkan umur. Indikatornya ada lima: gerak kasar (motorik kasar), gerak halus (motorik halus), pengamatan, kemampuan bicara, dan sosialisasi. Sangat membantu untuk deteksi awal menurut saya. Saat itu saya foto posternya, untuk dokumentasi.

Nah, beberapa hari ini saya teringat akan poster tersebut, saya cek galeri foto di hp lalu terpikir untuk mencari versi aslinya di google. Hmm.. found it! 😀

deteksidiniSelain poster di atas, saya juga pernah dapat link sebuah situs diskusi tumbuh kembang anak dari seorang teman. Situs ini ditulis oleh seorang dokter umum yang concern dengan tumbuh kembang anak, dr. Agus Ciptosantoso atau biasa disebut draguscn. Selain menyediakan ruang diskusi online, situs ini juga menyediakan ‘alat ukur’ pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) disertai Bagan Stimulasinya.

Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Alat ukur ini biasa digunakan oleh dokter anak sebagai tahap awal skrining (pra skrining) sebelum melakukan skrining selanjutnya jika dianggap ada penyimpangan dalam tumbuh kembang anak. Sementara, bagan stimulasi berisi contoh-contoh stimulasi terarah yang dapat dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulasi tersebut dibagi ke dalam 4 golongan: kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak haluskemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.

KPSP ini menyediakan sepuluh indikator tumbuh kembang anak dalam bentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan ” Ya” atau “Tidak” oleh orangtua maupun guru.  Praktis dan mudah diukur.

Selain itu, contoh-contoh stimulasi yang terdapat di dalam bagan stimulasi juga mudah diaplikasikan.

Untuk lebih jelasnya, silakan buka langsung situs tumbuhkembang.info.

Semoga bermanfaat 🙂

Child growth is the most widely used indicator of nutritional status in a community and is internationally recognized as an important public health indicator for monitoring health in populations – World Health Organization

childplaying
Gambar diambil dari: imgarcade.com

12 thoughts on “Bagaimana Cara Mendeteksi Tumbuh Kembang Anak Balita?

  1. saya aji kurniadi, saya kerja disurya kanti juga, semoga posternya bisa banyak membantu ibu-ibu yang lain untuk mendeteksi sedini mungkin anaknya.

    Like

  2. Bunda Andhin boleh minta bantuan referensi dokter terapis wicara, anak aku 3 thn 4 bulan belum bisa bicara banyak, hanya sepatah dua kata, makasih yah bunda..

    Like

  3. Salam kenal Bunda Iffa 🙂 Maaf kalau boleh tau, anak Ibu sebelumnya sudah pernah dibawa ke dokter spesialis anak untuk konsultasi soal keterlambatan bicaranya? Biasanya setelah konsul dengan SpA, akan dirujuk ke SpA subspesialis tumbuh kembang anak. Beliau lah yang akan melakukan skrining dan memberi rekomendasi mengenai tindak lanjut apa yg diperlukan, misal mengikuti terapi wicara dengan terapis wicara. Hasil terapi akan dilaporkan oleh terapis wicara ke dokter SpA subspesialis tumbuh kembang anak. Saya sudah pernah menulis soal pengalaman ini di link berikut:

    https://andinaseptiarani.wordpress.com/2014/04/22/theres-no-such-thing-as-a-perfect-mother/

    https://andinaseptiarani.wordpress.com/2014/04/30/tips-melatih-anak-berbicara-dan-berkomunikasi/

    Bunda Iffa domisili dimana? Saya kebetulan bawa Alma waktu itu (umur 2 tahun) ke RSIA Hermina Bandung, konsul dengan dokter subspesialis tumbuh kembang anak dr. Meita Damayanti Sp.A (K), hasil rekomendasi dari Dr. dr. Djatnika Setiabudi, Sp.A (K), MCTM, dokter anaknya Alma. Semoga bermanfaat 🙂

    Like

Leave a comment